Surat ini terdiri dari delapan (8) ayat. Termasuk golongan surat Madaniyah doturunkan sesudah surat An Nisaa’. Nama Al Zalzaalah diambil dari kata zilzal yang terdapat pada ayat pertama yang memiliki arti : goncangan.
POKOK-POKOK ISINYA:
Kegoncangan bumi yang sangat hebat pada hari kiamat itu dan kebingungan manusia ketika itu; manusia pada hari(baik mukmin maupun kafir) itu dikumpulkan untuk dihisab amal perbuatan mereka. Didalam surat ini ditegaskan bahwa setiap perbuatan baik walau sekecil biji zarah akan dibalas dan keburukan sebesar biji zarah akan dibalas pula.
1. ASBABUN-NUZUL SURAT AZ-ZALZALAH AYAT 7-8
Sa’id bin Jubair meriwayatkan, kedua ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum muslimin yang saat turun QS. 76:8 diturunkan, beranggapan bahwa orang yang bersedekah sangat kecil tidak akan mendapat pahala. Sedang yang lainnya menganggap dosa-dosa ringan yang mereka lakukan tidak akan mendapat siksa (HR. Ibnu Abi Halim)
2. TAFSIR PER-AYAT
Ayat 1.
إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا
1 Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat)Ket : Orang-orang kafir bertanya-tanya tentang hari hisab. Mereka berkata: "Kapan datangnya Hari Kiamat itu?" dan lain-lain pertanyaan mereka. Lalu Allah menjelaskan dalam surah ini tanda-tanda Hari Kiamat, agar mereka mengetahui bahwa tidak mungkin menentukan waktu datangnya hari tersebut, saat manusia seluruhnya dikumpulkan di hadapan Allah SWT untuk ditentukan siapa-siapa yang berhak mendapat azab dan siapa pula yang harus mendapat pahala.
Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa bumi bergetar dan berguncang sedahsyat-dahsyatnya, sebagaimana diterangkan dalam ayat lain dengan firman Nya:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar “(dahsyat) (Q.S. Al-Hajj: 1)
dan firman-Nya:
“Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.” (Q.S. Al-Waqi'ah: 4)
Keterangan ini menunjukkan tentang dahsyatnya keadaan ketika itu, dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar mereka memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka apabila bumi sebagai benda padat bisa bergetar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapakah kamu sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafiranmu.
Ayat 2.
وَأخْرَجَتِ الأرْضُ أَثْقَالَهَا
2 dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nyaKet : Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa pada hari terjadi kegoncangan itu, karena dahsyatnya maka bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan dan mayat-mayat isi kuburan.
Allah berfirman “Dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (Q.S. Al-Insyiqaq: 3, 4) Contohnya, sebagaimana terjadi dengan letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 dan lain-lain di Indonesia, yang begitu dahsyat sehingga mengeluarkan lava dan isi perutnya.
Ayat 3.
وَقَالَ الإنْسَانُ مَا لَهَا
3 dan manusia bertanya: `Mengapa bumi (jadi begini)?Ket : Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang berkesempatan mengalami dan menyaksikan kejadian yang dahsyat yang belum pernah terjadi, membuat terperanjat orang-orang yang melihatnya, berkata, "Apa gerangan yang terjadi bagi bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya?".
Dalam ayat lain Allah berfirman “Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. (Q.S. Al-Hajj: 2)”
Ayat 4.
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَ
4 Pada hari itu bumi menceritakan beritanyaKet : Membicarakan apa yang telah dikerjakan oleh orang orang yang berada di atasnya. 'Sesungguhnya beritanya adalah dia bersaksi bagi setiap hamba, laki-laki maupun perempuan atas apa yang telah mereka lakukan di atasnya. Dia akan mengatakan, 'Dia mengerjakan ini dan itu, pada hari ini dan itu.' Demikian itulah beritanya.'"
Ayat 5.
بأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا
5 karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.Ket : Allah memerintahkan bumi untuk berbuat demikian (meluapkan isi perut nya). Dan bagaimana mungkin bumi akan menolak perintah Tuhannya.
Ayat 6.
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْاأعْمَالَهُم
6 Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.Ket : Manusia akan keluar sesuai dengan amal perbuatan yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Ada yang berbentuk seperti kera, hitam pekat, lidah menjulur kebawah, dan berbagai keadaan manusia pada hari itu.
Ayat 7 dan 8.
7 Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
فمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
8 Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه
Ket : Dalam ayat-ayat ini Allah memperincikan balasan amal masing-masing. Maka barangsiapa beramal baik, walaupun amalnya itu seberat atom atau karena terlalu kecil niscaya akan diterima balasannya, begitu pula yang beramal jahat walaupun seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolongnya dan melepaskannya dari siksa kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.Adapun keterangan ayat yang menyatakan bahwa pahala amal perbuatan mereka tidak berguna, maksudnya tidak dapat melepaskan mereka dari siksa kekafiran, walaupun ada keringanan dari siksa kejahatannya selain azab kekafiran. Adapun siksa kekafiran tidak akan dikurangi sedikitpun, sebagaimana firman Allah: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hart Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat atompun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (Q.S. Al-Anbiya': 47)”
Dalam sebuah Hadis dinyatakan bahwa Hatim seorang yang paling pemurah dari orang musyrik Arab, diringankan azabnya karena kedermawanannya. Begitu pula Abu Lahab diringankan sedikit azabnya karena kegembiraannya dengan kelahiran Nabi SAW.
KESIMPULAN
Surat ini menggambarkan dahsyatnya hari kiamat. Bumi mengeluarkan apa yang berada didalam perutnya. Sesuai dengan perintah Tuhanmu yang memerintahkannya demikian. Pada hari itu manusia akan digolongkan sesuai dengan golongan mereka masing-masing untuk diperlihatkan hasil dari amalan yang telah mereka kerjakan. Semua hal akan diadili. Semua kebaikan walaupun sekecil zarah pun akan dihitung kebaikannya dan begitu pula sebaliknya. Maka, surat ini secara tidak langsung memerintahkan kita untuk berbuat kebaikan apapun bentuknya. Karena sekecil apapun kebaikan itu akan dihitung. Juga, surat ini memerintahkan kita untuk tidak melanggar larangan-Nya. Karena sekecil apapun dosa yang kita perbuat maka akan tetap mendapat balasan.
0 komentar:
Posting Komentar